WiMAX development scenarios


Kita akan memasuki jaringan 4G dengan membangun arsitektur yang merupakan perpaduan solusi VoIP dan Mobile IP based. Arsitektur ini merupakan perpaduan WiMAX micro-cell dengan Wi-Fi yang mendukung layanan voice dan data yang pada awalnya akan dikembangkan untuk daerah perkotaan dan akan dihubungkan dengan WiMAX macro-cell melalui  interoperability link WiMAX point-to-point. Kedepannya ketika mobile WiMAX akan memasuki pasar maka dibangun sesuai dengan model yang sama dengan layanan seluler untuk memenuhi tujuan jaringan 4G. 
WiMAX micro cell bergabung dengan Wi-Fi sebagai jalur migrasi menuju 4G Saat ini pengguna harus mulai mempertimbangkan apakah akan menggunakan Wi-Fi,WiMAX atau keduanya, karena beberapa device sudah mulai ditanamkan WiMAX Radio. Berbeda dengan Wi-Fi yang sudah sejak lama ada pada notebook, ponsel dan PDA. Untuk implementasi awal, WiMAX akan digunakan sebagai backhaul untuk memperluas WiFi hotspot dalam membentuk micro cell. Dengan WiMAX, hotspot akan dikonversi menjadi hotzone, agar ponsel Wi-Fi Voip seperti VoiceLine XJ100 yang dibuat oleh Net2Phone dapat tetap tersambung walaupun bergerak dari satu hotspot ke hotspot yang lain. Satu WiMAX base station dapat menangani ratusan megabit per detik data dan dapat menjadi feeder satu atau lebih Wi-Fi AP pada satu gedung.
Pembangunan Mobile WiMAX menuju 4G Mobile WiMAX telah ada sejak tahun 2007-2008 yang memfasilitasi pengguna ponsel VoIP dapat berkomunikasi pada area perkotaan,daerah pedesaan atau yang susah dijangkau jaringan kabel yang dilayani oleh spektrum WiMAX. Pengguna akan melakukan koneksi ke Wi-Fi (802.11) ketika mereka berada di hotspot, dan akan melakukan koneksi ke WiMAX (802.16) ketika mereka meninggalkan hotspot dan berada pada area layanan WiMAX. Untuk penawaran mobilitas, layanan wireless harus memiliki mobilitas seperti pada layanan telepon seluler. Solusinya adalah dengan membuat cell cell kecil,daripada mencoba menjangkau wilayah yang luas menggunakan satu antena.



No comments:

Post a Comment