Kanalisasi Wimax Munculnya Wimax Mobile

Rencana revisi kanalisasi WiMax bisa membuka peluang munculnya WiMax mobile. Namun rencana kanalisasi itu ditolak vendor perangkat WiMax nomadic 16d karena dinilai bisa berdampak pada industri perangkat nomadic 16d.
Ketua Umum Indonesia Telecomunications User Group (IDTUG), Nurul Yakin Setiabudi menilai pemerintah harus lebih banyak mendengar agar keputusan itu menguntungkan semua pihak. Dengan perubahan ini dapat mengembangkan industri dalam negeri dan harga perangkat menjadi jauh lebih murah, katanya kemarin di Jakarta.
Ketua umum IDTUG ini menilai belum melihat perubahan kanal tersebut akan digunakan untuk apa. Tapi kanal di Indonesia sendiri sudah agak penuh dan frekuensi yang ada agak carut marut.
Jadi, ke depannya pemerintah harus benar-benar memperhitungkan penggunaan frekuensi ini karena frekuensi sendiri termasuk dalam sumber daya tak terbarukan, katanya lagi.
Ke depan, menurutnya pemerintah harus menemukan teknologi yang lebih hemat sumber daya frekuensi. Nurul menjelaskan teknologi merupakan masalah pilihan dan pada dasarnya bersifat saling melengkapi. Jika dalam satu kanal dapat dipakai bermacam teknologi maka hal itu sangat bagus.
Jika kanalisasi itu dilakukan, Indonesia tidak hanya punya WiMax 16d yang tidak bergerak dengan WiMax 16e mobile. Praktisi telematika, Abimanyu Wachjoewidayat menilai regulasi masih menguntungkan operator telekomunikasi. Hal itu karena saat ini masih menggunakan standar 16d bukan 16e (mobile) yang sudah dipakai internasional.
Menurut Abimanyu, jika standar 16e diberlakukan, perusahaan telekomunikasi memang akan dirugikan. Hal itu karena masyarakat cenderung memilih memakai worldwide interoperability for microwave access (WiMax) daripada 3G atau HSDPA yang ditawarkan operator.
Namun, dengan memberlakukan standar 16e maka persaingan antara produk luar dan produk lokal akan sama, kata Abimanyu. Persaingan ini akan memicu perang harga dan masyarakat akan diuntungkan.
Selain itu Abimanyu juga menilai jika produsen lokal menjual produk 16e yang up-to-date, keuntungan yang diperoleh akan berlipat ganda. Selain itu potensi pasar akan meluas dan produknya akan lebih diminati konsumen. Komponen raw material 16d sudah jarang dipakai, selain itu harganya mahal, tegas Abimanyu.
Ia juga menjelaskan karena banyak dipakai internasional, komponen 16e akan lebih murah, biaya produksi pun bisa ditekan dan itu menguntungkan sekali. Sebenarnya spesifikasi standar 16d dan 16e perbedaanya tidak signifikan, timpalnya.
Abimanyu menilai produsen lokal mampu menyediakan perangkat 16d dan 16e, Nantinya tinggal mengganti beberapa chip saja, katanya.
Segala macam perubahan yang mengarah ke penggunaan kanal umum selalu menguntungkan masyarakat. Berbeda, jika menggunakan kanal yang tidak umum maka pengusaha saja yang akan diuntungkan, jelas pengamat telematika itu.
Abimanyu menilai standar 16e lebih efisien karena masyarakat tidak perlu mengganti perangkat lagi saat mereka pergi ke luar negeri karena teknologi sama bisa dipakai. Dan secara teknologi maka masyarakat yanga akan sangat diuntungkan kalau WiMax sudah operasional.
Abimanyu menilai teknologi mobile adalah teknologi yang cocok digunakan di Indonesia. Hal itu karena banyak orang Indonesia yang melakukannya segala sesuatu dengan mobile.
Namun hingga saat ini perubahan kanalisasi belum dilakukan dan masih berada dalam tahap pengkajian. Humas Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Gatot S Dewa Broto, mengatakan Perubahan kanalisasi belum dilakukan, masih tahap pengkajian.
Gatot menyebutkan Kemenkominfo masih menunggu pemenang tender WiMax untuk menggelar jaringan. Ia juga menjelaskan Kemenkominfo memberikan waktu dari November 2009 hingga November 2010. Namun, jika perpanjangan waktu diperlukan, Kemenkominfo akan menunggu hingga 2011.Jika tidak juga menggelar, hak mereka akan dicabut, tegasnya. 

No comments:

Post a Comment