Walau perubahan iklim dituding penyebab naiknya permukaan laut, namun
hasil penelitian menunjukkan permasalahan utama tenggelamnya Jakarta
adalah karena pembangunan yang tidak terkendali. "Alasan utamanya
bukanlah perubahan iklim atau apa pun," jelas Jan Jaap Brinkman,
teknisi yang bekerja di badan konsultan Belanda, Delft Hydraulics
seperti dilansir harian Singapura The Strait Times, Rabu (16/4).
Komite Perubahan Iklim, badan yang berhubungan dengan
pemerintahan-Inter memperkirakan tinggi permukaan laut pada tahun 2025
akan naik 5 cm. Namun Brinkman mengatakan ketinggian Jakarta akan
berada 40-60 cm lebih rendah dibandingkan ketinggian sekarang. Wilayah
yang terkena dampak jika Jakarta tenggelam adalah daerah-daerah yang
dekat dengan Laut Jawa.
Hasil penelitian menunjukkan tanpa perlindungan yang lebih baik,
permukaan laut akan mencapai wilayah pemukiman penduduk tahun 2025.
Dan tinggi permukaan laut akan mencapai puncaknya pada 6 Desember
2005, peringati Brinkman. Namun sebelumnya akan terjadi lebih sering
banjir.
Achmad Lanti, pejabat pengawas air di ibukota mengatakan sekitar 40
persen sungai dan danau di Jakarta tidak saling terhubung. Untuk
memperbaiki layanan, pemerintah DKI Jakarta tahun 1997 telah
memprivatisasi suplai air. Namun dua operator asing gagal memenuhi
janjinya mensuplai air untuk 75 persen warga pada tahun lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan sekitar setengah air yang disalurkan pipa
air hilang karena dicuri atau kebocoran. "Kadang-kadang mereka yang
melakukan pencurian secara individual dan organisasi kejahatan yang
saya sebut mafia air," jelasnya.
Ahli infrast