Pemerintah Indonesia telah menetapkan pemenang delapan lelang akses pita lebar tanpa kabel atau Broadband Wireless Access dengan teknologi WIMAX (Worlwide Interoperability for Microwave Access). Ini berita halaman 1 dari Koran Kontan (Kompas Gramedia) tertanggal 1 Agustus 2009.
Wimax adalah salah satu teknologi BWA yang menyediakan jaringan data dan internet kecepatan tinggi tanpa kabel dengan cakupan area yang luas. Teoritisnya bisa mencapai 12-15 km dari posisi pemancar. Wimax lebih luas dari WiFi (Wireless Fidelity). Pada Wimax, tidak diperlukan tower/menara antena tidak perlu banyak karena cakupannya yang luas, sehingga mengurangi biaya investasi.
Para pemenang lisensi Broadband Wireless Access (BWA) berjanji memberikan tarif internet murah ke masyarakat meskipun dalam pembelian frekuensi harus mengeluarkan dana yang cukup besar.
"Jika dilihat dari jumlah pengguna internet yang ada sekarang, tentu hitung-hitungan harga yang dipasang bisa saja tinggi. Tetapi kami yakin jumlah pengguna internet akan bertambah,dan itu membuat harga yang ditawarkan ketika teknologi Wimax dikomersialkan lebih murah ketimbang sekarang," kata Direktur Utama First Media Dicky Moechtar usai acara penyerahan keputusan penetapan pemenang seleksi BWA 2,3 GHz, di Gedung Menkominfo, Jakarta, Jumat (31/7/2009).
First Media merupakan satu dari delapan pemenang lisensi BWA. Pemenang lainnya adalah Telkom, Indosat Mega Media, Internux, Jasnita Telekomindo, Berca Hardayaperkasa, Konsorsium Wimax Indonesia, dan Konsorsium Comtronics System dan PT Adiwarta Perdania.
Dikatakan Dicky, permintaan akses internet di Indonesia lumayan tinggi, hal itu terbukti dari eksponensialnya jumlah pengguna selama 3 tahun belakangan ini.
Kendati demikian, Dicky enggan mengungkapkan biaya investasi yang dikeluarkan perseroan karena semuanya masih dalam hitungan. "Yang jelas diluar belanja modal First Media tahun ini sebesar USD20 juta dollar," katanya.
First Media yang memenangi zona Jabotabek dan Banten rencananya akan mengeluarkan dana sekitar 121 milar rupiah per tahun untuk menyewa frekuensi dan biaya hak penyelenggaraan (BHP).
Yup semoga pemerintah bisa memberikan layanan internet murah meriah cepet dan berkualitas.
Semoga seperti di Singapore yang bisa menyediakan layanan internet gratis bagi masyarakatnya.