"Perusahaan penyedia perangkat Wimax yang ikut ujicoba makin banyak. Namun, kami memiliki penilaian akhir sampai benar-benar Wimax tersebut bisa digelar," ujarnya. Menurut Basuki, bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan kajian terhadap frekuensi Wimax dengan batas waktu ujicoba selama tiga hingga enam bulan.
Beberapa perusahaan yang sudah melakukan ujicoba layanan Wimax adalah Indonesian Tower, selain itu, perusahaan produsen perangkat Wimax dari India, Ordyn Tecnologies Pte Ltd juga telah berencana membangun pabrik chipset di Indonesia. Sementara perusahaan yang berminat untuk ikut tender, lanjut Basuki, di antaranya adalah operator telekomunikasi yang menyelenggarakan jaringan tetap dan tertutup. Operator telekomunikasi besar yang berminat menjadi penyelenggara Wimax, antara lain PT Telkom, PT Indosat, dan PT Excelcomindo Pratama (XL), yang dalam pelaksanaannya lisensi Wimax akan dibagi berdasarkan wilayah regional, bukan nasional.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh mengharapkan peluncuran Wimax dapat mendorong konektivitas jaringan semakin baik sehingga siap bila digunakan untuk program komputer murah bagi pendidikan.